Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani
.: Home > Artikel

Homepage

Menakar IMM Pasca-Covid-19

.: Home > Artikel > Majelis
04 Juni 2020 14:53 WIB
Dibaca: 1409
Penulis : Admin

Menakar IMM Pasca-Covid-19

 

Media Center DPP IMM

 

MADRASAHDIGITAL.CO – Hari ini, kita semua diresahkan oleh pandemi makhluk mikroskopik bernama virus corona. Akibatnya, banyak dari kita yang menunda kegiatan, pertemuan, bahkan resepsi pernikahan. Dampak dari pandemi ini juga tidak tanggung-tanggung, lihat saja bagaimana jalanan, pasar, tempat wisata, dan rumah ibadah menjadi sepi dan sunyi. Tak luput juga sekolah dan kampus yang harus beralih ke kegiatan belajar-mengajar secara virtual.

Dengan dampak yang cukup besar ini, semua aktivitas yang kita jalani juga berubah, untungnya, pandemi sekarang ini bergandengan dengan kemajuan teknologi sehingga kita masih bisa melaksanakan beberapa kegiatan yang penting melalui bantuan internet. Secepat itu kita “dipaksa” untuk menyesuaikan zaman yang sudah canggih ini.

Menjadi menarik bila kita juga mencoba untuk menakar gerakan mahasiswa, khususnya IMM, setelah pandemi ini berakhir, apakah akan tergilas dan kehilangan elan vital perjuangannya pasca covid atau menjadi titik balik perjuangan yang sesungguhnya? Penulis mencoba menakar pergerakan IMM pasca covid ini dengan menggunakan kacamata Tri Kompetensi Dasar IMM.Melihat situasi seperti sekarang ini, tentu akan ada dampak yang akan terjadi setelahnya. Banyak para peneliti dan kalangan intelektual yang mencoba menerawang dan membicarakan mengenai dunia pasca covid, ekonomi pasca covid, politik dan pendidikan pasca covid dan lain-lain.

 

Pemerataan Silabus Kajian

Jika kita berkaca pada realitas dunia maya hari ini, barangkali banyak sekali pamflet yang berserakan di jagat maya mengenai forum-forum keilmuan yang dilaksanakan melalui beberapa platform daring. Dari sini kita bisa melihat sebuah hikmah dari adanya virus ini, yaitu berseraknya ilmu-ilmu pengetahuan yang siapa saja boleh mengutipnya. Barangkali, IMM juga mempunyai andil dalam menyebar dan mengutip ilmu pengetahuan “yang tercecer” di banyak media.

Tentunya juga penulis mengamati secara kecil-kecilan mengenai fenomena meledaknya kegiatan diskusi online yang diadakan oleh kader-kader IMM se-Indonesia ditengah pandemi ini dengan pembicara setingkat pimpinan cabang sampai DPP. Hal ini, bagi penulis sendiri perlu direspon dengan positif, sebab stigma mengenai belum merata nya kegiatan-kegiatan diskusi pun kegiatan yang berbau keilmuan masih ada di beberapa tempat. Fenomena seperti inilah yang kemudian bisa menjadi titik awal terciptanya silabus keilmuan IMM secara merata se-Indonesia.

Melihat gambaran seperti itu, penulis fikir ada banyak yang diuntungkan, di mana nantinya komisariat/ cabang yang memang tidak memiliki finansial yang cukup, mampu membuat acara diskusi yang keren dan menarik dan diikuti oleh seluruh kader-kader IMM se-Indonesia hanya dengan modal kuota. Dari sinilah nanti akan ada pergeseran dari acara formal tidak terlalu diminati ke acara nonformal yang penuh esensi.

 

Aksi Kemanusiaan

Yang tak kalah penting, di tengah pandemi ini, aksi-aksi kemanusiaan yang dilancarkan oleh kader-kader IMM begitu masif, bahkan sampai turun ke jalan untuk membantu warga yang terkena langsung maupun tidak dampak corona ini. Hal ini menunjukkan bahwa  nalar humanitas IMM tidak tumpul. Barangkali, nanti, pasca covid gerakan humanitas IMM yang tadinya hanya bakti sosial dan galang dana, akan lebih baru lagi dan akan memiliki dampak yang langsung bisa dirasakan oleh banyak orang dan itu berkelanjutan serta lebih peduli terhadap nasib warga di sekitar sekretariat. Serta menciptakan rasa solidaritas tinggi dalam internal ikatan akibat dari masifnya gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh IMM.

Peran religiusitas kader-kader IMM yang sebelumnya masih berkutat pada perdebatan shalat jamaah di masjid  yang menjadi tolak ukur paling ideal akan berubah dengan adanya seruan-seruan untuk beribadah dan berkegiatan dirumah  Toh, pada akhirnya religiusitas itu kembali pada diri kita masing-masing, yang perlu kita tunjukkan didepan banyak orang adalah nilai dari sebuah ajaran bukan sebuah ritual saja. Maka dari itu, covid di tengah Ramadhan adalah sebuah berkah dari Allah, agar kita dapat merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan yang transenden disekitar kita.

Begitu kiranya pergerakan IMM pasca covid ini. Tentu banyak sekali penyesuaian dan hal yang berubah. IMM akan masuk pada titik balik perjuangannya setelah beberapa agenda besar IMM tertunda. Covid ini menjadi pemantik agar IMM menjadi sebuah gerakan yang mampu keluar dari hantaman pandemi sekaligus mampu merefleksikan pandemi ini sehingga melahirkan rasa kesolidaritasan dan kasih sayang  ditubuh IMM.

Namun, kita tidak boleh lupa pula kalau IMM ini juga organisasi perkaderan, bagaimana perkaderan IMM di masa-masa pandemi ini? Apakah IMM akan menanti pandemi ini berakhir untuk melanjutkan perkaderan yang sudah direncanakan? Atau ada formulasi baru mengenai perkaderan ditengah pandemi ini? Ini menjadi pertanyaan yang mesti segera kita jawab. Waallahu a’lam.



sumber: madrasahdigital.co


Tags: MenakarIMMPasca-Covid-19

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website